Sesi Parenting pada Event Menggambar dan Mewarnai Piring Gerabah
Minggu 18 November 2012
Terima kasih atas pertanyaan dari Ibu Laily, ibu Dwi Mulyaningsih, ibu Devi, ibu Nasiatul, ibu Tutik Indrawati
Mamaku Sahabatku |
Saya coba awali megulas permasalahan dengan pertanyaan
seperti ini, pada saat situasi seperti apa kita marah, ngambeg, membantah, ngk mau
ngomong..? Jawaban terbanyak pasti pada saat orang lain tidak mau mengerti
tentang kita.
Itulah yang dirasakan anak kita. Meskipun kita sangat
berusaha memahami anak kita namun dia merasa orang tua tidak mau mengerti. Lalu
apa yang salah..?
CARANYA MEMAHAMI itu kesalahan fatal kita
Lho saya kan sudah tanya
baik – baik..
Saya kan sudah
bersabar..
Saya sudah turuti
apa kemauannya..
Apapun alasan kita, anak merasa kita tidak mau mengerti, TITIK. Terlepas dari sifat anak yang
egois dan keterbatasan pemahaman.
Bapak Ibu yang hebat..
Saya yakin semua orang tua berusaha untuk selalu mengerti
tentang anaknya (yap saya percaya
itu..),
tetapi SELALU DARI SUDUT PANDANG ORANG TUA.
Apakah kita sudah
berpikir sebuah masalah dari sudut pandang anak..?
Apakah kita sudah setuju
bahwa tidak belajar itu mengasikkan..?
Apakah kita paham
bahwa memberesi mainan itu menyebalkan..?
Kenapa anak suka melakukan hal yang melanggar, padahal
itu berdampak buruk pada mereka ?
Karena anak tidak paham dan tidak peduli tentang
akibatnya, meski kita sudah berjuang untuk menjelaskannya. Keterbatasan anak
untuk memahami resiko sangat dipengaruhi pengalaman hidupnya yang masih minim. Ini
yang perlu kita pahami. Dan ini pula yang menjadi sumber permasalahan.
Maka yang perlu kita lakukan hanyalah menjadi SAHABAT
ANAK KITA..
Dengarkan, Pahami
dan Putuskan Solusi bersama
Dengarkan untuk memahami, bukan mendengarkan untuk
menjawab.
Pahami dengan sudut pandangnya, bukan sudut pandang orang
tua.
Berkomentarlah sebagai sahabat, jangan selalu memberi
nasehat dan perintah.
Luangkan waktu bersama, letakkan handphone dan BB, lalu
lakukan sesuatu yang hebat bersama.
Berceritalah, mendongenglah, tertawalah karena itu bahasa
anak, bahasa yang menyenangkan.
Hindari komunikasi satu arah.
Apabila kita sudah menjadi teman baik anak, segalanya
pasti lebih mudah.
Semoga berguna
Artikel terkait :
No comments:
Post a Comment