mencari topik lain

Friday, July 20, 2012

Psikologi Kognitif dan Pendidikan Taklif

pic by danbo
Dalam perkembangan anak, secara teori terbagi atas level – level perkembangan. Dan setiap masa perkembangan mengenal tugas perkembangan, yaitu sebuah aktifitas atau kemampuan yang menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah tahap perkembangan tersebut.
Kemampuan seorang anak menyelesaikan sebuah tugas perkembangan akan berpengaruh positif pada penyelesaian tugas perkembangan berikutnya. Dan demikina pula sebaliknya.

Pada artikel kali ini saya akan mencoba menggabungkan antara tahapan perkembangan psikologi yang ditinjau dari perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dan pendidikan apa yang harus dilakukan orang tua menurut Islam yang pada artikel ini saya ambil dari dari bukunya M. Fauzil Adhim yang berjudul ‘Mendidik Anak Menuju Taklif’.


Ini bukan panduan pokok yang lengkap dan detail. Namun ini hanyalah sekilas perbandingan antara teori barat dan agama. Semoga dapat menjadi sebuah wacana yang bermanfaat bagi para orang tua dan pemerhati anak.

Periode Sensori Motori (0 – 2 tahun)
Pada tahap ini pengetahuan anak didapat melalui interaksi fisik, baik dengan orang ataupuin benda. Pada awal tahap ini perilaku anak masih terbatas melalui refleks sederhana seperti menggenggam dan menghisap. Selanjutnya mulai berkembang perilaku yang mengandalkan perkembangan motorik fisik sederhana.

Menurut Fauzil, pada tahap ini orang tua perlu mengembangkan kasih sayang dua arah. Yaitu memberikan kasih sayang sekaligus mengembangkan kemampuan anak untuk merespon. Artinya orang tua perlu memberikan stimulus yang mampu menegembangkan kemampuan dasar anak.

Periode Pra Operasional ( 2 – 6 tahun)
Pada tahap ini kognitif anak mulai berkembang untuk menggunakan symbol atau kode untuk merepresentasikan dunia (lingkungan). Simbol yang dimaksud adalah kata kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan atau perilaku yang Nampak.

Masa Thulufah atau masa anak - anak. Untuk mendidik anak menuju taklif, orang tua harus mengajari anak memaknai simbol simbol dasar dari keyakinan. Adalah masa yang bagus untuk mengajari tauhid dengan dasar dasar yang mudah dipahami serta mengajarkan tentang perilaku baik sesuai norma dan ajaran agama.

Periode Operasional Konkret (6 – 10/11 tahun)
Pada masa ini anak sudah dapat membentuk operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka mampu menambah, mengurangi dan mengubah. Kemampuan kognitif ini memungkinkan mereka mampu memecahkan masalah logika yang umum.

Ini bisa disebut masa Tamyiz. Merupakan masa awal membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta benar dan salah melalui penalarannya. Sehingga sangat tepat anak diberi pendidikan pokok tentang perilaku yang ditetapkan oleh agama. Pengenalan syariat sangat tepat. Lebih bagus apabila anak tidak saja melakukan tetapi memahami alas an melakukan hal tersebut.

Periode Operasional Formal (10/11 tahun ke atas)
Secara kognitif pada masa ini anak sudah mampu melakukan hipotesa dan berpikir tentang sesuatu yang abstrak. Anak yang sudah memasuki usia remaja sedah dapat berpikir dan memecahkan masalah menggunakan beberapa alternative pemecahan.

Masa Amrad, anak perlu belajar mengembangkan potensinya untuk mencapai kedewasaan dan bertanggungjawab secara penuh. Pada masa ini juga terjadi ‘Aqil Baligh’ (akalnya sampai). Anak harus diajarkan tentang pertanggungjawaban atas perilaku dan pengelolaan terhadap benda / uang yang dimilikinya.

Setelah masa Amrad tahapan selanjutnya adalah masa Taklif (bertanggungjawab), yaitu pada usia 15 tahun. Pada masa ini anak benar - benar sudah harus bertanggungjawab terhadap kepada diri dan lingkungannya. Sehingga Anak harus diajarkan untuk bertanggungjawab tentang sesuatu yang lebih besar.


Ternyata ada kesesuaian antara kedua sudut pandang tersebut. Dan yang lebih hebat adalah kedua pandangan tentang perkembangan anak tersebut muncul pada dua masa yang jauh berbeda.
 
Jean piaget adalah seorang pemerhati pendidikan berkebangsaaan Swiss yang berada masa masa tahun awal tahun 1900an dan yang satu dibawa oleh ajaran Islam pada awal tahun 600an.

Setiap anak memiliki 'garis' perkembangan yang berbeda. Tugas orang tua adalah mengawal dan membimbing anak agar tahapan perkembangan dapat dilalui dengan baik sehingga potensi dan kemampuan anak akan berkembang dengan pesat yang dapat bermanfaat bagi diri, lingkungan dan agamanya.

No comments:

Post a Comment