mencari topik lain

Friday, October 15, 2010

Sssstt.. Jangan Bicara Seperti Ini Pada Anak

Kadang kita lupa, anak-anak belum bisa membedakan mana yang benar dan salah. Hal itu memicu kita jadi lebih keras, dan akhirnya meluncurlah kata-kata yang sebenarnya tak dapat mereka pahami, seperti:

1. ''Karena mama bilang begitu!''
Alasan ini biasanya Anda lontarkan ketika Anda kesal karena anak disuruh dan masih bertanya alasan kenapa harus mengerjakan. Tetapi hal ini tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan mungkin hanya membuat anak membantah terus. Anak harus diberi penjelasan mengapa mereka harus melakukan suatu hal yang Anda perintahkan

2. ''Kamu dalam masalah besar!'' 
Hentikan menggunakan kata-kata ini, karena bisa membatasi kreativitas anak. Bukan tidak mungkin mereka jadi takut mencoba hal-hal baru.
 

Wednesday, March 17, 2010

Perbandingan Kebutuhan Bermain dan Belajar


usia anak kelas TK : 90 % bermain 10 % belajar

usia anak kelas 1 - 3 : 70 % bermain, 30 % belajar

usia anak kelas 4 - 6 : 60 % bermain, 40 % belajar

usia anak SMP : 30 % bermain , 70 % belajar

usia anak SMA : 10 % bermain , 90 % belajar


sekedar mengingatkan bahwa setiap masa pertumbuhan itu berbeda kebutuhannya..




KEMATANGAN SEKOLAH


Dalam beberapa minggu terakhir saya sering mendengar keluhan dari para orang tua yang konsultasi tentang sulitnya mencari Sekolah Dasar bagi anaknya yang telah ‘lulus’ dari TK atau sejenisnya (sebenarnya kata ini tidak tepat, karena TK bukan sekolah).
Sekolah disini yang dimaksud adalah sekolah – sekolah favorit atau sekolah yang fullday. Ketika saya tanya mengapa tidak memilih sekolah negeri, mereka menjawab macam – macam, ada yang menjawab kegiatan kurang, jam sekolah tidak sampai sore sehingga nanti tidak ada yang menjaga anak – anak karena semua bekerja, karena malu dengan saudara – saudara karena anak mereka semua di SD favorit dan sebagainya…

Intinya mereka menginginkan sekolah yang ‘one stop knowledge/skill
sekaligus tempat penitipan, dan mereka hanya tinggal bayar. Anak pintar mulai berhitung sampai ngaji sehingga orang tua bisa ‘santai’ nyari uang…
(dan kita menyebut diri kita orang tua yang baik?? huft)

Sunday, March 14, 2010

FINGERPRINT TES pengganti PSIKOTES ?


Baru saja saya baca perdebatan di blog milik juliaventiel tentang ‘bantuan’ fingerprint tes terhadap profil seseorang. Perdebatan tentang ke-valid-an hasil Fingerprint. Saya sedikit terkesima dengan teori – teori yang dipaparkan berdasarkan buku – buku yang termasukk kategori ‘berat’ ( Dermatoglyphics in Medical Disorders; Trends in Dermatoglyphic Research; The State of Dermatoglyphics - The Science of Finger and Palm Prints; Fingerprints : Pals and Soles).

(Tidak) Pentingnya PR bagi Anak Preschool

Bu Mira sedang sibuk membujuk Icha untuk mengerjakan PR menulisnya, namun sang anak tetap asyik bermain puzle 9 bagian yang sejak tadi belum selesai. Icha saat ini berusia 5 tahun dan duduk bangku TK di kawasan perumahan elite. PR yang dimaksud sang mama adalah menulis dua buah kata yang harus diulang sebanyak 5 kali.

Kondisi di atas sering kita jumpai di sekitar kita. Orang tua yang dipusingkan dengan pekerjaan rumah sang anak (lho, kok jadi orang tua yang pusing…..
bukannya yang dapat PR sang anak?).