mencari topik lain

Monday, June 25, 2012

Tanya Jawab Online



Gimana ya caranya menumbuhkan minat belajar pada anak usia dini ?


Aku melihat anak usia TK. B, sudah bisa belajar sendiri dengan minat yang bagus dan terlihat serius pada waktu yang cukup lama (mungkin karena bapak / ibunya seorang guru x ya).
Sekarang anakku baru TK. A, bila di ajak belajar cukup lama suka nangis (padahal baru 5 s/d 15 menit), dan merasa terpaksa sekali.

yang saya bingung sepertinya sudah bisa bikin alasan atau mungkin mengada-ada, misalnya ketika waktunya tidur (jam 1 atau jam 2 malam) tapi dia tidak mengantuk dia malah minta belajar agar tidak tidur dan ada temennya, setelah dinyalakan komputer malah main yang lainnya, terkadang juga minta yang aneh-aneh misalnya musti pake laptop, tapi setelah dinyalakan nanti malah main atau nonton video kesukaannya saja.

Jawaban

Jawaban
Proses belajar terbaik bagi anak adalah bermain.
Ada perbedaan konsep antara orang dewasa dan anak dalam memandang sebuah proses belajar.
Bagi orang dewasa belajar adalah kebutuhan untuk menyelesaikan masalah, artinya tanpa disuruhpun orang dewasa akan mencari ilmu (browsing, liat berita, dll)
Bagi anak belajar adalah sesuatu yang tidak perlu dilakukan, kecuali belajar dilakukan karena yang dipelajari terlihat aneh, menarik, dan menyenangkan.

Sifat dasar anak adalah bermain, karena tugas perkembangan pada level tersebut memang mengenal sosial dan belajar tentang nilai dan norma.
TK A/B adalah preschool, artinya tugas anak sebenarnya adalah mempersiapkan kematangan untuk masuk pendidikan dasar. Pada tahap ini sebenarnya tidak ada pelajaran berarti apalagi PR.

Satu satunya jalan terbaik membangkitkan minat anak adalah memunculkan penasaran anak akan materi yang diberikan. Misal, ajak anak bermain dengan warna. campurkan sehingga ada warna baru.. jika anak mulai senang, sampaikan bahwa dia sedang belajar tentang fisika.. dan suatu saat dia akan belajar ilmu hebat yang bernama fisika. Nah dengan begitu kata 'fisika' akan menjadi 'keyword' yang menyenangkan, bukan mengerikan. Lakukan juga untuk pelajaran yang lain.

Kreativitas anda berdua dalam mengemas 'belajar' sangat penting disini.
Pada usia tersebut juga paling bagus mulai diajarkan tentang konsep aturan dan kedisiplinan. Anda bisa menghubungkan dengan kesukaannya bermain laptop. Ajak anak untuk menetapkan aturan kapan bermain dan ajak dia menepatinya. Pada usia tersebut anak akan sering mengingkari, bukan karena belajar berbohong, namun karena anak belum paham akan fungsi aturan. Dorongan bermain lebih besar daripada kepatuhannya.

Jika ini terjadi anda bisa mengajarkan sikap tegas padanya.
Ingat tegas itu tidak berarti marah, anda bisa melakukan ketegasan dengan senyuman dan pelukan.

Yang perlu diingat jangan sampai proses belajar menjadi kegiatan yang menyeramkan bagi anak. Karena tentunya anda tidak mau anak anda trauma dengan 'belajar' bukan ?
semoga semakin menyenangkan.




Gmn ya caranya membuat anak berkembang sifat keteladanannya dan menjadi sosok pelindung?

Jawaban

Hal dasar yang perlu dipahami tentang anak adalah ANAK BELAJAR DARI LINGKUNGANNYA. Meskipun setiap anak adalah UNIK, namun pengaruh lingkungan menentukan apakah sifat uniknya itu akan berkembang atau tidak.

Perilaku anak dapat kita bentuk melalui kebiasaan perilaku kesehariannya. Melalui perilaku perilaku kecil yang konsisten dan terus menerus. Jangan bandingkan dengan anak lain, karena setiap anak memiliki kemampuan berbeda untuk belajar sesuatu.

Anak memerlukan nasehat dengan level bahasa yang mudah dipahami, biasakan mendiskusikan tentang perilaku yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kesadaran anak (pemahaman anak) tentang sebuah alasan dibalik perintah dan larangan sangat diperlukan. Jadi, biasakan memberikan penjelasan kenapa mereka boleh melakukan atau tidak.

Bahkan untuk beberapa perilaku tertentu, biarkan anak menerima akibat dari perilaku salahnya. Karena sebuah kesalahan/kegagalan adalah salah satu cara belajar yang baik.

Salah satu sifat dasar anak adalah MENIRU. Keteladanan dari orang tua atau contoh perilaku sangat penting dilakukan. Seberapa keras kita melarang anak merokok tidak akan berhasil jika kita (bapak) merokok. Andaikan menurutpun hanya sebatas karena takut dengan ancaman kita.

Mengembangkan sifat KETELADANAN dan MENJADI SOSOK PELINDUNG bukanlah perkara mudah, namun bukan sesuatu yang mustahil. Karena dua sifat tersebut gabungan dari berbagai sifat lain. Seperti keberanian, tanggungjawab, kemauan berbagi, kemandirian, kreatifitas, dan pemecahan masalah. Jadi untuk memunculkan sifat itu, anda perlu mengembangkan banyak sifat yang lain pada anak anda.

Jangan simpulkan bahwa anak anda gagal ketika dia tidak konsisten melakukan sesuatu yang telah disepakati (biasanya terjadi pada masa 10 tahun ke bawah), karena sifat eksplorasi anak kadang mengalahkan nasehat anda. Tetaplah konsisten untuk membimbingnya untuk lebih baik.
Hargai kemajuan yang dibuatnya, jangan bandingkan dengan teman2nya, namun bandingkan dengan apa yang telah dicapai sebelumnya.

Terakhir, jadilah sebagai sosok penuh keteladanan dan sosok pelindung agar anak anda mengetahui bagaimana harus menjadi seperti itu...

semoga bermanfaat.




Bgmna agar dihargai dan dihormati anak...?
Gimana yah mendidik anak supaya menghargai dan menghormati ortu. Saya sebenernya ingin deket dengan anak tapi klo deket dgn anak jadinya anaknya ngga menghargai . Ktnya jadi ortu harus deket dgn anak, drpd anak deket dg temen. tapi klo ortu deket anak, ank jadi ngga menghargai

Jawaban

Ada beberapa hal yang mempengaruhi rasa hormat/menghargai anak kepada orang tua, antara lain :

1. Ketegasan
Sikap yang sungguh sungguh terhadap keputusan yang sudah diambil. Orang sering mengartikan tegas dengan kemarahan, padahal TIDAK ADA HUBUNGANNYA. Marah adalah emosi karena ketidak sukaan, sedangkan tegas adalah sikap. Tegas dapat dilakukan dengan senyuman bahkan pelukan. Kata kuncinya adalah konsisten. Orang tua sering tidak konsisten dengan ketegasannya karena sikap anak. Padahal dampak ketidakkonsistenan kita adalah ketidakpercayaan anak atas aturan/sikap kita. Nah jika sudah seperti ini, biasanya kita melakukannya dengan marah - marah.

2. Keteladanan alias Contoh
Dengan perkataan anak akan memahami, dengan keteladanan anak akan melakukan.
Pastikan kita tidak melanggar aturan/nasehat yang telah kita sampaikan kepada anak kita. Apalagi melakukan perilaku yang berlawanan.
Anak membutuhkan contoh untuk membiasakan perilaku baiknya, dan kitalah yang paling bertanggungjawab atas contoh tersebut.

3. Sikap Bersahabat
Sekali waktu jadilah pendengar yang hebat bagi anak2 kita. Jangan disanggah.. tanyakan saja detailnya. Ekspresikan ketertarikan atas ceritanya.
Anak sering lebih percaya kepada teman karena dia tidak memiliki orang tua yang asik. Yang ada hanyalah orang tua tukang menasehati, penuh aturan, dan marah - marah. Sekali waktu berkomentarlah positif tentang model sepatu pilihannya atau film pilihannya.

4. Hargai dia sebagai subjek bukan objek ambisi kita
Ini sangat penting, sikap menghargai selalu bertimbal balik dengan sikap yang sama. Kesalahan anak sangatlah wajar, karena keterbasatan pengetahuan wawasan dan pengalaman. Namun bukan dengan alasan itu kita berhak menghukum seenaknya. Alangkah kasihan anak kita jika kebingungan dia kita sambut dengan kemarahan.

Terakhir..
Mari kita bersama2 berusaha untuk selalu memberikan terbaik bagi mereka. Jangan putus asa, toh kitalah yang menginginkan dia ada.


Semoga berguna

di copy paste dari aktivitas penulis di answeryahoo - ketiganya terpilih menjadi jawaban terbaik

No comments:

Post a Comment