mencari topik lain

Tuesday, April 17, 2012

Setangkup Kasih Sayang

 (Keke Muhir/Ummu/hamas_ummu@yahoo.com)
* Berbagi dari PSPA


Ingatlah kita bukan orangtua Malaikat^*
pic: internet
Kita sah-sah saja punya sifat manusiawi; kesel, marah, sedih, kecewa,
capek atau pusing sekalipun
perasaan-perasaan negatif yang wajar
tapi bagaimana kita bisa menyalurkannya hingga menjadi energi positif
untuk menempa anak-anak kita...

Yang sejatinya juga bukan para Malaikat ^*
yang memang tercipta sebagai ahli ibadah
yang langsung terampil melakukan semua kebaikan
mereka, anak-anak kita tengah belajar
sedang berproses ~
bereksplorasi menjadi cahaya kehidup
an













dan....
jika kita memahaminya
Insya Allah anak-anak kita akan menebar cahaya untuk kehidupan
bahkan juga untuk kita, orangtuanya sekalipun kita tidak lagi hidup di dunia


KARUNIA FITRAH

 Kita sudah sering dingatkan, bahwa semua anak lahir fitrah
kita juga sudah sepakat bahwa anak adalah anugrah, anugrah terindah ^^
tapi seringkali, sadar atau tidak, kita seolah menjadikan mereka beban
kita bilang mereka, anak-anak kita terlalu banyak meminta
bahkan disaat mereka sebenarnya sedang memberi

Padahal...
bila mereka anugrah
seharusnya bersama mereka adalah suatu kebahagiaan
tapi mengapa banyak anak menjadi "yatim piatu" disaat ortunya masih lengkap
berapa banyak anak enggan bercerita kepada ortu, mereka justru memilih yang lain



Duhai kita yang mengaku ingin menjadi ortu terbaik
sudahkah kita menyediakan waktu bersama anak
hanya bersama anak saja, full
tidak bertiga dengan kompor, berempat dengan majalah,
berlima dengan cucian, berenam dengan laptop
mereka tak perlu 24 jam kita, mereka juga tak butuh itu
1 jam saja/hari, ini sungguh fantastis, hasilnyapun akan dahsyat
Sudahkah???

Andai saja kita mau
meluangkan waktu sesaat untuk menatap mata mereka
betapa mereka sangat menggemaskan
beruntungnya kita dipercaya dititipi Allah karunia fitrah
maka mengapa pernah kita sia :(


_______

KARUNIA BELAJAR

Belajar?? Apa ya tujuan yang kita ingin dari si-Belajar ini?
Supaya pintar :)
Trus kalu sudah pintar mau ngapain?
Adalagi, pintar itu yang bagaimana? Apakah anak yang tidak 10 besar di Kelas tidak pintar?

Apa saja yang penting dipelajari anak?
Bahasa Arab penting, matematika penting, Bahasa Inggris juga penting.
Trus penting mana dengan disiplin, kejujuran, tanggungjawab dan sejenisnya?

Nah lho...
Penasaran?
Bagus!!!
Memang penasaran inilah yang dibutuhkan anak-anak kita agar keranjingan belajar
penasaran mereka sering kita salah artikan
kita renggut dengan pelototan, ataw pengalihan
lalu kita ributi saat mereka enggan belajar

Belajar itu menyenangkan, sebenarnya...
tapi hari gini berapa banyak anak yang mengalami kesulitan belajar
belajar membuat anak stress

Kok bisa?
Anak dituntut untuk tau sesuatu sebelum masanya
belajar bahkan kursus baca saat mereka masih sangat belia
bisa baca cepat, tidak membuat anak jadi gemar membaca
padahal sebagai ortu sebenarnya yang kita inginkan anak suka membaca
Ehhmmm...

Belum lagi berapa banyak informasi yang sesungguhnya tidak perlu
tapi mereka harus menghafalnya
hanya demi sebuah nilai ujian, supaya lulus UN gitu lho..

Jadi ingat lah selalu wahai ortu
semua anak cerdas
jangan pernah mengecilkan mereka hanya karena nilai 6 untuk satu pelajaran sekolah
jangan sekali-kali menganggap mereka 'sulit' hanya karena sulit menghitung
bahkan seorang Thomas Alva Edisaon tidak sucses di Sekolah formalnya
ia berhasil menemukan 'bola lampu' bukan karena juara umum di Sekolah
atau menang Olympiade Fisika
bukan...

tapi karena ia punya Nancy Elliot sebagai ibu, sebagai orangtua
Nancy bukan orang hebat yang tau segalanya tentang dunia, sebagai ortu Nancy hebat
karena memberikan "wadah" bagi Thomas untuk terus bergairah belajar
meski sudah dicap bodoh dan dikeluarkan dari Sekolah

Sekali lagi belajar adalah proses dari tidak tau menjadi tau,
yang sudah tau menjadi lebih tau, yang melibatkan fisik, pikiran dan emosi
dan agar proses ini tidak terhenti
buatlah belajar itu menyenangkan
Kelola penasaran-penasaran anak
mereka adalah anak-anak kita dengan semua keistimewaan yang ada

bukan Thomas Alva, bukan siapa
kitalah orangtua terbaik buat mereka
Kutau kita bisa
kita bahkan lebih bisa dari Nancy
karena kita punya cara berkomunikasi *minimal 5x sehari dengan Sang Maha Segala

 Duhai semua orangtua yang tengah berjuang menjadi orangtua terbaik,
Sadar kah kita betapa mengurus anak adalah hal yang perlu ilmu
tak cukup hanya mengandalkan tradisi warisan seperti apa kita didik dan diasuh dulu
karena anak kita bukanlah kita
mereka tak suka dibandingkan, bahkan dengan diri kita dimasa lalu

Sebenarnya...
anak bisa patuh tanpa diteriaki
anak senang berbuat baik tanpa diminta
anak akan belajar tanpa dipaksa
anak dapat mandiri tanpa digurui
anak punya ketahanan diri tanpa harus diisolasi

Dan sesungguhnya...
orangtua baik akan menjelaskan
orangtua bijak melakukan teladan
orangtua cerdas selalu menginspirasi*

Dikutip dari buku Abah Ihsan "Sudahkah Aku Jadi Orangtua Shalih?"

______

KARUNIA KONSISTENSI

Anak kita memiliki memory yang sangat dahsyat, jauh melebihi kita para orangtua
Itulah kenapa anak-anak kan selalu ingat dengan janji-janji yang pernah kita ucapkan
sekalipun kita sudah melupakan janji tersebut
maka jangan sembarangan ingkar janji

Berbohong, jangan lakukan, plizzs
mau kecepit, kepepet apapun namanya
katakan dengan jujur
meski harus ada tangisan

Tegas pada anak
sekali sudah disepakati, jangan diubah
rengekan bahkan amukan, abaikan saja
sekali tidak tetap tidak
Ingat; TEGAS bukan keras
tegas bukan teriak dengan kencang
kita bisa tegas dengan tetap tersenyum

Menghukum anak, boleh saja
tapi setelah melewati tahapan, dirembukkan, mereka tau aturan mainnya
mereka menyepakati bentuk hukumannya bila sengaja melanggar
diningatkan berulang terlebih dahulu
jadi hukuman adalah bagian konsistensi
seyogyanya hukuman bukan tindakan spontanitas
menghukum saat mereka meremukkan laptop kita
menghukum ketika mereka menghapus file penting kita
padahal mereka tidak sengaja
gemetar mereka kita bentak, kita marahi selanjutnya kita hukum tidak boleh ini itu
padahal belum ada kesepakatan apa-apa
lantas kenapa laptopnya yang tidak kita amankan dari jangkauan
Hayoo...bahkan mata kaca mereka mewakili maafpun kita abaikan
Apa yang kita dapat?
puas??? membuat hati mereka hancur
kembalikah barang yang rusak setelah kita berjaya menghukum mereka
yang pasti tak bisa kita beli adalah perekat hati anak-anak kita, hiks...hiks

JANJI ya...
tidak akan mudah menghukum mereka
Apalagi sampai menyakiti fisik mereka
tela'ah semua hadist hanya ada satu tentang "memukul",
dan itu yang langsung berhubungan dengan perintah SHOLAT,
ingat pada umur berapa? 10 tahun, dan itu setelah pengkondisian selama 3 tahun,
ya sejak usia 7 tahun mereka kita ajari untuk sholat
Adakah memukul anak kita diizinkan selain yang satu ini
perkuat lagi tekat kita,
JANJI tak akan mudah menghukummu Nak...

_______



KARUNIA KIBLAT (+)

Fokus pada kebaikan mereka saja
betapa banyak kelebihan mereka yang membuat mereka bangga
tapi kita serng lupa, suka kita tutupi dengan kejengkelan yang tak layak
padahal enegi (+) akan membuat potensi baik mereka melejit
begitupun dengan energi (-) bisa membuat anak kita terpuruk dalam kelemahan

Jadi jangan tunggu lagi
jangan tunda lagi, arahkan mereka pada kebaikan
dengan membidik potensi keistimewaan mereka
kekurangan dan hal-hal (-) pada diri mereka abaikan, buang jauh

Bisa ya...
B I S A !!!
Ternyata, mudah saja :))

______


KARUNIA MENDENGAR

Dua telinga dengan satu mulut
Allah arahkan agar kita lebih banyak mendengar daripada bicara

Banyak orang bisa menjadi pendengar yang baik buat temannya
temapat curhat favorit bagi rekan dan saudara
tapi mengapa banyak orangtua justru gagal
membuat Sang anak mau bercerita panjang lebar kali tinggi pada orangtua
Why???
Apa salah anak bila tak betah berlama-lama ada didekat ortu
boro-boro curhat, ntar aja la yau...
Karena anak justru sering jadi tempat sasaran kemarahan,
lampiasan kejengkelan para orangtua
setiap moment bersama ada saja ceramah, kultum, nasihat, tausiyah dkk dari orangtua
lantas kapan giliran anak bicara
mana ruang tempat mereka curhat ke ortu
salahkan siapa bila mereka lari keluar rumah
hanya demi cari pendengar yang baik

Dan ini terjadi sejak anak kecil
samapi mereka remaja sambung dewasa
mana telinga kita untuk anak
terlebih mendengar disini bukan hanya sekedar pasang telinga
sekali lagi bukan....
tapi mendengar yang menghadirkan rasa
yang melibatkan CINTA

Dengar...hai dengar...
mendengar sebenarnya mudah
tak butuh biaya, tak perlu sarana tambahan
bisa dalam posisi apa saja, duduk, telentang, tengkurep atau posisi bebas lainnya
tak perlu perangkat tata bahasa selayaknya bicara apalagi menulis
tapi mengapa kita enggan
sungguh dengan mendengar kita bisa tau masalah
dan hanya dengan tau masalah kita bisa berkontribusi sesuai kebutuhannya

Jadi tak ada alasan lagi, siaplah jadi pendengar
belajar dan berjuang menjadi tempat curhat yang baik buat anak-anak kita
SEKARANG !!! dan SELANJUTNYA !!!

________


KARUNIA SAFFAT


Q.S Ash-Shaffat : 102
"........Ibrahim berkata: Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi aku menyembelihmu. Maka pikirkan bagaimana pendapatmu?............"

Bahkan Ibrahim, Nabi Allah pun, meminta pendapat anaknya Ismail untuk satu keputusan yang berhubungan dengannya. Anak dilibatkan !!!
Lalu bagaimana dengan kita
Bagaimana selama ini kita kepada anak
sudahkah mereka dilibatkan

Biasakan bermusyawarah dengan anak-anak
tentang apa-apa saja yang berhubungan dengan mereka dengarkan dan hargai pendapatnya
ini akan membentuk karakter mereka dimasa depan
adapun saat ini kita akan merasakan kedekatan dengan mereka
akan membuat pesan kita mudah sekali mereka terima
COBA lah...

Belajar dari Ibrahim
belajar untuk mencintai Allah bersama anak-anak kita tentunya
INDAH bukan???
Lalu apa yang menghalangi kita


S I A P....Laksanakan !!!




No comments:

Post a Comment