mencari topik lain

Wednesday, January 9, 2013

Belajar itu (harus) Menyenangkan dan sesuai Adab



BELAJAR ITU...

... bikin seneng
... bikin penasaran
... bikin kesalahan
... bikin pengalaman
... bikin ketagihan
... bikin ngerti
... bikin bisa
... bikin tertib


Bagi anak proses belajar itu harus menyenangkan. Karena anak TIDAK TAHU kenapa harus belajar. Pemahaman mereka tentang masa depan itu kosong. Yang ada hari ini dan sekarang.

Bisakah kita bayangkan jika sekarang kita sebagai orang tua wajib belajar beberapa materi yang diluar bayangan kita. Misal pelajaran bahasa eskimo atau hitung hitungan pembuatan pesawat ulang alik atau hal hal lain yang diluar 'nalar' kita ? padahal saat ini kita terbebani dengan kebutuhan mencari penghasilan, harus liburan, menghadiri resepsi pernikahan dan lain sebagainya. Apakah kita termotivasi untuk mempelajarinya ? TIDAK... Kurang kerjaan apa?@$%!


Begitu pula dengan anak. Matematika, PPKN, Bahasa Indonesia adalah hal hal diluar nalar mereka. Untuk apa belajar penjumlahan bersusun ? Mengapa harus baca puisi ? Mengapa harus duduk belajar sedangkan di luar sana banyak aktivitas bermain yang menunggu...?

Takut dimarahi, ingin hadiah, malu dengan teman adalah alasan anak tetap melakukan prosesi sekolah dan belajar. 

Dalam Pedagogi disebutkan bahwa bagi anak ilmu itu untuk ilmu. Maksudnya apa yang dipelajari adalah tentang ilmu itu sendiri. Sedangkan orang dewasa ilmu dipelajari untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi (andragogi). Jelas ada perbedaan motivasi di antara dua kelompok usia ini. Motivasi orang dewasa jelas lebih terarah karena kebutuhan. Sedangkan anak mau belajar mungkin karena iming iming hadiah atau takut kena marah.

Bisa dibayangkan dengan motivasi yang tipis itu, penyampaian pelajaran dilakukan dengan kaku, galak, banyak PR, tidak boleh bermain dan seabreg tuntutan lainnya.. ? Sungguh penyiksaan yang sempurna.. hehe

andai semua guru bisa membangkitkan rasa penasaran tentang pelajaran sekolah, pasti tidak akan ada anak membolos..

Metode yang terbaik sangat penting untuk memaksimalkan proses tranfer pengetahuan. Tentu saja harus memahami 'dunia' anak. Belajar dengan melakukan, suasana gembira, variasi penyampaian, diskusi, outing, mengkaitkan materi dengan keseharian adalah beberapa contoh metode yang harus dikuasai guru.

Pada dasarnya semua ilmu itu menarik, apalagi sifat dasar anak adalah eksplorasi hal baru. Namun jika penyampaian tidak sesuai dengan level dan bahasa anak, mereka akan mudah bosan.
Intinya metode mengajar atau pembelajaran itu SAMA PENTING dengan materi apa yang disampaikan.

DEAL YA.. oke lanjut

Di sisi lain anak adalah masa terbaik untuk penanaman adab, sebuah aturan etika yang mendasari perilaku dan perbuatan.
Pendidik harus bisa memastikan bahwa menyenangkan itu harus tetap dalam lingkup norma dan nilai2 agama. Jangan menyenangkan yang membuat anak tidak bisa di atur.

Jadi.. sampaikan ilmu dengan kemasan menarik dan beradab.
Andaikan belajar itu seasyik bermain, mungkin suatu saat kita akan mengatakan 'sudah dulu belajarnya, sana bermain dulu..!!" hehe


semoga berguna

No comments:

Post a Comment