mencari topik lain

Friday, November 4, 2011

PENDIDIKAN FINLANDIA

smbr; guardian doc
Jika ditanyakan tentang negara dengan kualitas pendidikan terbaik, maka orang akan banyak menjawab adalah Finlandia. Menurut data yang ada dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Negara tempat perundingan Indonesia - GAM ini memang menempati rangking teratas bersama Korea Selatan dan Jepang. Penggukurannya menggunakan tes yang disebut PISA (Programme for International Student Assesment). Sebuah tes standar global yang berasal dari Perancis maka namanya PISA (kalo yang ini kira kira aja).


Pengukuran tes ada tiga bidang utama  yakni Reading, Mathematic, dan Science, namun untuk menentukan urutan masih dikaitkan dengan aspek lain diluar ketiga bidang  tersebut. Nilai rata - rata negara (kalau kita mengenal dengan nilai rata rata kelas) untuk tiap bidang yaitu reading (493), math (496), dan science (501). Untuk hasil bisa dilihat pada gambar.


Lha kok Indonesia nggak keliatan.. Nah Indonesia menduduki peringkat 60 dengan angka reading (402), math (371), dan  science (383).. waahh ternyata kita berada di bawah nilai rata rata kelas eh dunia… jauh lagi. Kalau ada rapot pasti nilai kita merah semua.



Oke sekarang kita lihat bagaimana pendidikan model Finlandia di lakukan.

  1. Finlandia memulai pendidikan anak pada usia 7 tahun dan memiliki jam belajar terpendek di dunia yakni 30 jam per minggu (Korea 50 jam sehingga dalam nominasi kalah dari finladia). Artinya jika dibagi 5 hari sekolah maka perhari hanya 6 jam. Wah kalo disini diterapkan hal yang sama pasti semua siswa membubuhkan tanda tangan setuju.
  2.  Finlandia meniadakan tes sampai lulus pendidikan pertama. Negara ini percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Di sana SD dan SMP digabung sebagai pendidikan awal. Sehingga seleksi berikutnya setelah masuk SD adalah masuk SMU. Bandingkan dengan  model UAS dan UAN di negara kita, udah ribet salah sasaran lagi. Efek lain adalah baik bagi perkembangan karena tidak perlu adaptasi yang berlebihan dengan selalu pindah sekolah.
  3. Finlandia menggunakan model automatic  promotion untuk naik kelas, artinya setiap anak akan otomati s naik kelas. Siswa yang ketinggalan akan dibimbing intensif oleh guru guru pengajarnya atau pembimbing khusus. Hebat ya, bandingkan dengan  sistem KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di negara kita, dimana siswa harus remidi danmengulang seabreg materi yang belum memenuhi nilai standar
  4. Finlandia menerapkan PR dengan minimal waktu pengerjaan. Setiap hari waktu pengerjaan PR maksimal setengah jam, saya ulang SETENGAH JAM. Di sana memungkinkan PR komprehensif yang mencakup  antar berbagai mata pelajaran sehingga saling terkait. Selain itu tingkat kesulitan PR adalah medium dan hanya memastikan pemahaman, jadi tidak ada misalkan PR matematika dengan soal sama yang berulang ulang. Bagaimana di Indonesia? di negara kita PR telah dicanangkan sejak TK dan anak dibiasakan untuk hapal caranya bukan memahaminya
  5.  Finlandia menetapkan pendidikan guru minimal S2. Dan harus menjadi 10 yang terbaik dari tiap universitas. Nah lo.. Kualitas guru disana sangat dijaga. Sehingga gengsi  pekerjaan ini melebihi dokter dan insinyur. Di negara kita masih juga ribet dengan sertifikasi jadi-jadian (maksudnya asal bayaran beres gitu, eh ada ngk sih?)
  6. Finlandia membebaskan para guru untuk mengajar dengan gaya masing masing baik dalam hal  metode maupun memilih  buku pegangan sesuai pertimbangannya. Jadi tidak pusing lagi dengan kewajiban membuat silabus atau RPP (yang ngajar pasti mudeng hehe..) 
  7. Finlandia mewajibkan cara pengajaran yang fun, dalam kelompok kelompok penuh bimbingan dan berusaha memunculkan motivasi internal anak. Meniadakan metode ceramah. Siswa aktif berdiskusi terbua dan mencari informasi apa yang dibutuhkan. Jadi  tidak ada hukuman yang berlebihan, tidak ada ancaman dan sebagainya
  8. Finlandia tidak ada pengkotak kotakan prestasi siswa atau pengkastaan sekolah. Semua memiliki standar sama. Siswa ketinggalan akan dibimbing bukan dipisah. Tidak ada rangking kelas. Setiap hasil perkembangan belajar selalu dibandingkan dengan hasil belajar siswa itu sendiri pada waktu sebelumnya. OECD mencatat gap antara siswa berprestasi dan kurang sangat kecil. Ini yang menjadikannya model terbaik di dunia.
  9. Finlandia menetapkan hari efektif sekolah 190 hari. 30 hari lebih banyak libur daripada di Indonesia yang 220 hari (Indonesia termasuk negara dengan hari sekolah terbanyak di dunia).
  10. Finlandia menerapkan bebas biaya mulai dari TK sampai Universitas. Wah kalo yang ini saya nggak berani komentar. Menurut oarasi kampanye tiap 5 tahun itu sih kayaknya dah banyak yang janjiin tapi kok tidak pernah kesampain.


Dari paparan di atas yang saya ambil dari berbagai sumber tersebut tampaknya memang model pendidikan di Finlandia benar benar menyenangkan baik dari sisi orang tua, murid ataupun para pengajarnya. Sehingga dengan kondisi yang kondusif tersebut mampu menghasilkan sesuatu yang hebat. Nah sekarang memang pemerintah memegang peran besar dalam memajukan pendidikan nasional. Namun lepas dari itu kita tidak bisa lepas tangan dan menunggu keajaiban datang. Apa yang bisa kita lakukan, mari kita laksanakan sesuai dengan porsi dan kemampuan kita. Demi pendidikan, demi masa depan generasi hebat.

Note:
 Catatan hebat Finlandia lainnya adalah bahwa negara tersebut menempati urutan atas dalam kategori negara dengan penduduk paling damai dan negara dengan tingkat kriminalitas terendah. Wuiihhhh!!

Negara Ternyaman. global sociology
Negara dengan Kriminal Terendah. Internet

No comments:

Post a Comment